Wednesday 28 October 2015

HASIL PENGAMATAN POTENSI SEJARAH BUDAYA, AKSESIBILITAS, DAN AMENITAS (FASILITAS) DI AIR TERJUN KEMBANG SOKA DAN KEDUNG PEDUT

OLEH KP3 EKOWISATA(KP3E)
FORESTATION
FAKULTAS KEHUTANAN UGM
2015
I.                    Potensi Sejarah dan Budaya
A.   Lokasi                                   : Air Terjun Kembang Soka
Tanggal                                   : 19 September 2015




Narasumber                            : Natiman (Tokoh Masyarakat yang juga menjadi pengelola obyek wisata)
Kembang Soka memang merupakan nama tempat ini jauh sebelum dijadikan objek wisata. Nama Kembang Soka sendiri merupakan nama warisan turun temurun dari para leluhur di tempat itu. Alasan pemberian nama Kembang Soka sendiri karena adanya pohon asoka yang berukuran besar. Air terjun merupakan tempat wisata yang tergolong mash baru sebab baru dibuka pada tahun 2015 tepatnya bulan Februari.
Air Terjun ini termasuk tempat yang sakral dengan dibuktikan banyaknya penunggu tak kasat mata yang ada di tempat ini. Para penunggu tersebut merupakan orang-orang pintar yang baik pada zama dahulu. Setiap hari Selasa dan Jum’at Kliwon ada beberapa orang-orang Kejawen yang melakukan ritual di air terjun ini. Pada setiap menjelang bulan puasa, biasanya anak-anak yang ada di sekitar air terjun ini akan melakukan ritual padusan, yakni mandi bersama-sama dengan menggunakan air Kembang Soka ini.
Konon kabarnya Air Terjun dipercaya dapat menyembuhkan orang sakit. Pada zaman dahulu saat belum ada dokter ataupun mantri ada seorang nenenk yag bingung mencarikan pengobatan untuk cucunya yang sakit sehingga dia memutuskan mengambilkan air dari Kembang Soka untuk obat cucunya. Alhasil Sang Cucu menjadi sembuh setelah meminum air tersebut. Namun kuncinya, saat mengambil air di Air Terjun Kembang Soka ini harus memiliki niatan yang baik dan harus tetap berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan. Ada seseorang dari Kota Gede yang hendak mengambil air, namun karena niatannya kurang ikhlas dia melihat air yang sebenarnya bening menjadi keruh.
Air terjun ini masih dikelola oleh masyarakat sendiri. Mulai dari pembangunan akses jalan sampai masalah kebersihan, masyarakatlah yang gotong royong mengerjakannya. Pemerintah daerah sendiri sampai September 2015 masih belum memberikan kontribusinya, mereka hanya memberikan izin saja untuk membuka air terjun.

B.      Lokasi                                  : Air Terjun Kedung Pedut
Tanggal                               : 19 September 2015                   
Narasumber                     : Kepala dusun kedung pedut
Sejarah nama kedung pedut memiliki 2 arti kata yaitu kedung yang berarti kolam alami dan pedut yang berarti kabut (dalam bahasa jawa). Kolam tersebut yang diapit oleh 2 tebing dan saat air yang deras dikola tersebut menimbulkan percikan dikedua tebing tersebut dan menyebabkan adanya kabut (percikan air halus pada tebing). Menurut masyarakat sekitar (pemahaman kata sanepo)  pedut juga memiliki arti yaitu pedut pepet tetapi tidak jedut, jadi walaupun adanya percikan tetapi tidak menghentak kepala. Selain itu terdapat kolam dengan air tejun kecil lain didekat kedung pedut yang disebut dengan kedung merak. Kedung merak memiliki keunikan yaitu adanya pertemuan antara batu putih (kapur) dan batu hitam, dimana hanya batu putih saja yang semakin mendekat karena percikan dari sumber mata air didekatnya sedangkan batu hitam tidak ada perkembangan atau pengaruhnya dar percikan smber mata air didekatnya. Oleh karena itu diakarenakan salah satu batu yang semakin mendekat(mengecil) dan dalam bahasa jawa dekat artinya merak sehingga pada kolam tersebut diberi nama kedung merak. Kemudian asal mula nama kedung lanang, pada zaman dahulu kedalam kolam lanang dan kolam pedut sama, walaupun seiring berjalannya waktu kedalaman kedung pedut sudah mulai berkurang, dan kedung pedut ini dikatakan induknya atau dalam bahasa jawa wedok sehingga kedung lanang yang dahulunya memilki kedalaman yang sama disebut dengan lanangnya.
Kegiatan masyarakat disekitar air terjun kedung pedut yang berkaitan dengan budaya pada umumnya sama seperti di beberapa lokasi lain diantaranya pada bulan ramadhan adanya kegiatan padusan yang juga merupakan  tradisi khas budaya jawa. Sedangkan tradisi budaya lain tidak terlalu banyak dilakukan di dekat air tejun kdeung pedut ini. Kearifan lokal yang ada pada masyarakat diekitas kedung pedut ini mulai terbentuk dimulai dari sebelum dikembangkannya wisata air terjun kedung pedut ini, karena air terjun kedung pedut ini juga dimanfaatkan masayarakat sebagai mata air untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat. Jadi masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan tercemarnya air pada kolam atau kedung ini.   




II.                   Aksesibilitas
A.     Lokasi : Air Terjun Kembang Soka
1.        Informasi rute perjalanan utama menuju obyek wisata
Jl. Kaliurang –> Ring Road Utara –> Ring Road Barat –> Godean –> Kulon Progo –>    Lokasi Wisata
2.       Informasi mengenai rute perjalanan alternatif untuk mencapai lokasi obyek wisata
·         Godean –> Kenteng Nanggulan –> Giri Mulya –> Jati Mulya –> Kelir
·         Yogyakarta – Wates ( Lebih jauh dan sempit jika dari jogja)
·         Purworejo
3.       Transportasi umum yang dapat digunakan untuk mencapai lokasi obyek wisata
Belum ada transportasi umum untuk mencapai lokasi obyek wisata. Kendaraan umum yang ada berhenti di Pasar Cublak dan selanjutnya wisatawan harus menempuh jarak 3 km dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi obyek wisata. Dapat diakses dengan kendaraan pribadi (Motor, Mobil).
4.      Penilaian terhadap kondisi akses atau jalan menuju lokasi obyek wisata
·         Jogyakarta – Tempat Parkir Obyek Wisata
Jalan sudah beraspal, kondisi jalan sudah baik. Namun, jalan mendekati lokasi obyek wisata ada yang rusak (berlubang) dan bergelombang.
·         Tempat Parkir – Air terjun
Jalan tempat wisata berbahan dasar batu kapur, pengelola sudah membuat tangga untuk memudahkan wisatawan. Tangga-tangga yang terbuat dari tanah harus sering diperhatikan karena jika hujan akan licin.  Pengelola juga memberikan fasilitas berupa jembatan bambu yang memudahkan pengunjung. Secara keseluruhan fasilitas untuk mengakses lokasi sudah ada tetapi belum cukup dikatakan memadai.
5.       Kondisi fasilitas atau sarana yang disediakan pengelola wisata terkait aksesibilitas
Kondisi fasilitas atau sarana yang disediakan pengelola wisata terkait aksesibilitas cukup baik. Seperti jembatan bambu yang sudah cukup baik, tetapi lebih baik bila selalu dilakukan monitoring untuk menjaga keamanan pengunjung. Tangga yang dibuat sudah cukup membantu. Namun, tingginya tidak konstan dan ada anak tangga terkikis dan kurang rata. Selain itu, belum semua jalan diberi pengaman dan ada jalan yang sudah diberi pengaman namun tidak kokoh dan rusak. Medan jalan keluar tempat wisata lebih sulit dilalui, karena pengelola belum membuat tangga dan kondisi jalan masih berbatu terjal. Tempat wisata ini memiliki rute masuk dan keluar yang berbeda, sehingga memberikan pemandangan yang lebih beragam.
Pengelola juga sudah memberi petunjuk arah atau rute yang  dilewati pengunjung didalam tempat wisata. Penunjuk jalan yang dirasa kurang adalah petunjuk untuk mencapai lokasi wisata. 

B.      Lokasi : Air Terjun Kedung Pedut
1.          Informasi rute perjalanan utama menuju obyek wisata
Jl. Kaliurang –> Ring Road Utara –> Ring Road Barat –> Godean –> Kulon Progo –>    Lokasi Wisata
2.         Informasi mengenai rute perjalanan alternatif untuk mencapai lokasi obyek wisata
Dikarenakan lokasi kedung pedut dengan kembang soka berdekatan, hanya berjarak beberapa kilometer saja yang masih berada dalam 1 desa yaitu desa....maka jalur alternatif yang dapat diakses untuk mrcapai lokasi wisata ini sama seperti kembang soka yaitu:
·         Godean –> Kenteng Nanggulan –> Giri Mulya –> Jati Mulya –> Kelir
·         Yogyakarta – Wates ( Lebih jauh dan sempit jika dari jogja)
·         Purworejo
Namun berdasarkan informasi pengelola, lebih dekat dan mudah diakes melalui jalur utama jika berasal dari jogja.
3.         Transportasi umum yang dapat digunakan untuk mencapai lokasi obyek wisata
Kendaraan umum dari jogja hanya berhenti sampai Pasar Cublak dan selanjutnya wisatawan harus menempuh jarak 3 km dengan berjalan kaki untuk mencapai lokasi obyek wisata. Transportasi yang paling memungkinkan saat ini untuk menacapai lokasi wisata berupa kendaraan pribadi yaitu motor dan mobil pribadi. 
4.        Penilaian terhadap kondisi akses atau jalan menuju lokasi obyek wisata
Jika ditempuh dengan jalur utama jogja-kaliurang-godean, kondisi akses jalan berada dalam kondisi baik karena masih berada di jalan umum kota. Saat memasuki daerah kulon progo sampai menuju lokasi wisata di desa.... kondisi jalan masih perlu diperbaiki lagi. Dan di dalam obyek wisata akses menuju air terjun sudah sangat dibantu dengan fasilitas yang disediakan pengelola wisata. Diantaranya adanya tangga-tangga dengan pegangan terbuat dari bambu, serta jembatan-jembatan khas yang dibuat sendiri oleh masyarakat (pengelola) untuk memudahkan akses menuju lokasi utama air terjun.




III.               Amenitas (Fasilitas)
A.     Air Tejun Kembang Soka
        Tabel  identifikasi  fasilitas  wisata
No.
Jenis fasilitas wisata
Ada/Tidak Ada
Kualitas
Keterangan
Baik
Sedang
Buruk
1
Tong sampah
Ada


Sederhana
2
Toilet
Ada



3
Papan himbauan
Ada




4
Penunjuk arah
Ada



5
Shelter
Ada


Terdapat di beberapa spot menuju air terjun
6
Parkir
Ada


Kurang luas, tidak ada penutup
7
Warung makan
Ada



8
Toko souvenir
Ada


Sederhana
9
Loket masuk wisata
Ada


Kurang dimanfaatkan
10
Pintu masuk
Ada



11
Pintu Keluar
Ada



                           
                                           Tabel Evaluasi Fasilitas Wisata
No
Jenis Fasilitas
Kesesuaian fungsi
Pemeliharaan
Pelaksana
Fungsi
jumlah
Kualitas
lokasi
1
Tong sampah
Sesuai
17
Baik
Strategis
Rutin
Internal
2
Toilet
Sesuai
3
Sedang
Kurang Strategis
Rutin
Internal
3
Papan himbauan
Cukup sesuai
1
Sedang
Strategis
Rutin
Internal/eksternal
4
Penunjuk arah
Sesuai
16
Baik
Strategis
Rutin
Internal
5
Shelter
Sesuai
8
Baik
Strategis
Rutin
Internal
6
Parkir
Sesuai
1
Sedang
Strategis
Berkala
Internal
7
Warung makan
Sesuai
6
Baik
Strategis

Internal dan Eksternal
8
Toko souvenir
Tidak sesuai
1
Kurang Baik
Strategis
Berkala
Internal dan Eksternal
9
Loket masuk wisata
Tidak sesuai
1
Sedang
Strategis
Berkala
Internal
10
Pintu masuk
Sesuai
1
Baik
Strategis
Berkala
Internal
11
Pintu Keluar
Sesuai
1
Baik
Strategis
Berkala
Internal

J.                                       B.  Air Tejun Kedung Pedut
1.                                                        Tabel identifikasi fasilitas wisata
No.
Jenis fasilitas wisata
Ada/Tidak Ada
Kualitas
Keterangan
Baik
Sedang
Buruk
1
Loket masuk
Ada
Ö


1 tempat dengan loket karcis parkir
2
Tempat sampah
Ada


Ö

3
Warung
Ada
Ö


Buka hanya dihari libur
4
Jembatan
Ada

Ö

Terbuat dari bambu (tradisional)
5
Kamar Ganti
Ada

Ö


6
Musholla
Ada
Ö



7
Tempat Parkir
Ada
Ö


Teduh dan cukup baik
8
Kamar mandi
Ada

Ö



2.                                                    Tabel Evaluasi Fasilitas Wisata
No
Jenis Fasilitas wisata
Kesesuaian fungsi
Pemeliharaan
Pelaksana
Fungsi
jumlah
Kualitas
lokasi
1
Loket masuk
Sesuai
1
Baik
strategis
Berkala
Internal
2
Tempat sampah
Sesuai
4
Kurang baik
Kurang strategis
Rutin
Internal
3
Warung
Sesuai
8
Baik
strategis
Berkala
Eksternal dan Internal
4
Jembatan
Sesuai
6
Baik
strategis
Berkala
Internal
5
Kamar Ganti
Sesuai
2
Baik
strategis
Rutin
Internal
6
Musholla
Sesuai
1
Baik
strategis
Rutin
Internal
7
Tempat Parkir
Sesuai
1
Baik
strategis
Rutin
Internal
8
Kamar mandi
Sesuai
4
baik
strategis
Rutin
Internal

Pada tabel 1 yaitu identifikasi fasilitas wiata di dua lokasi obyek wisata air terjun , dilakukan pendataan fasilitasang sudah disediakan oleh pengelola kemudian di amati secara umum mengenai kualitasnya. Lalu pada tabel ke 2, berdasarkan fasilitas yang sudah teridentifikasi pada masing-masing lokasi dialakukan evaluasi dengan cara penilaian dengan beberapa ketentuan, diantaranya penilaian kesesuaian fungsi dalam hal jumlah,kondisi ataupun kualitas berdasarkan fungsinya dan penempatan lokasinya. Dan terakhir dilakukan penilaian dan saran untuk kegiatan perawatan masing-masing fasilitas dan pihak mana yang berhak melakukan kegiatan tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan sekaligus penilaian yang dilakukan oleh beberapa pengamat Kp3 ekowisata di lokasi wisata air terjun kembang soka yang masih dikela oleh masyarakat sekitar, diketahui memiliki fasilitas yang cukup untuk kuran lokasi wisata tersebut. Komponen fasilitas penting yang minimal ada di obyek wisata air terjun masih dapat teridentifikasi diantaranya, jembatan, kamar mandi, kamar ganti dan dikarenakan untuk mencapai lokasi utama air terjun perlu melewati jalan yang masih alami sehingga dibutuhkan fasilitas penunjang seperti shelter,  pegagan tangga, dan juga jembatan untuk memudahkan akses mencapai obyek utama wisata. Sedangkan untuk menjaga kebersihan dari obyek wisata ini teridentifikasi adanya tong sampah dibeberapa titik darin mulai menuju kelokasi air terjun sampai yang berada di dekata obyek utama wisata. Jadi dapat dikatakan secara keseluruhan fasilitas wisata untuk ukuran obyek wisata air terjun kembang soka ini masih dapat dikatakan cukup baik. Hanya saja masih ditemukan beberapa fasilitas wisata yang teruat dari bahan-bahan yang rawan rusak sepeti bambu sehinga perawatan dan pengawasan terhadap fasilitas tersebut perlu ditingkatkan.
Dari hasil pengamat yang dilakukan di Air Terjun Kedung Pedut, Kulonprogo kami dapat mengetahui bahwa pengelolaan wisata air terjun tersebut sudah sangat baik hal tersebut dibuktikan dengan lengkapnya fasilitas yang telah disediakan oleh pihak pengelola tempat wisata. Fasilitas yang dapat dikatakan paling baik adalah warung yang ada di sekitar tempat wisata. Warung yang berjumlah 8 menurut kami sudah sangat memadai untuk menampung permintaan pengunjung akan konsumsi makananan. Harga yang ditawarkan juga tergolong murah jika dibandingkan dengan warung yang ada di tempat wisata lain.  Dari segi kebersihan juga sudah terjaga, warung tidak kumuh. Letak warungnya juga sangat strategis sehingga akan memudahkan para pengunjung yang ingi membeli makanan ataupun minuman. Namun hal yang sangat mengkhawatirkan dari tempat wisata ini adalah ketersediaan tempat sampah yang sangat sedikit. Jika melihat luasnya area tempat wisata, jumlah tempat sampah yang hanya ada 4 buah kami rasa masih kurang mencukupi. Hal ini tentunya harus segera ditindak lanjuti karena kurangnya ketersedian tempat sampah dapat mengancam kebersihan dan keindahan tempat wisata tersebut.

Contoh fasilitas yang ada di Air terjun Kembang Soka


 
Gambar 1. Kamar mandi/ Toilet



Gambar 2. Loket tiket masuk
Gambar 3. Jembatan

Gambar 4. Warung
Gambar 5. Papan himbauan


Contoh fasilitas yang ada di Air terjun Kedung Pedut
Gambar 6. Pintu masuk utama



Gambar 7. Penunjuk arah lokasi



Gambar 8 Loket tiket masuk dan karcis parkir


Gambar 9. Papan himbauan


Gambar 10. Mushala


Gambar 11. Warung

Lampiran
( Hasil Dokumentasi Lain)












Salam Ekowisata :)